ARSITEKTUR MODERN SETELAH TAHUN 1940


Setelah perang Dunia II, perkembangan di berbagai bidang kehidupan sangat cepat, demikian pula halnya dengan perkembangan arsitektur modern. Tokoh-tokoh arsitektur modern pada masa sebelumnya seperti Le Corbusier, Frank Llyod Wright, Mies van der Rohe, Alvar Aalto, Kenzo Tange tetap menjadi pelopor. Mies masih tetap konsisten dengan konsep minimal-ism, menggunakan konstruksi baja dan kaca untuk bidang, pintu, dan jendela. Le Corbusier cenderung merancang dalam bentuk-bentuk sculptural sensasional. Dan Frank Llyod Wright masih tetap berkarya dengan gaya arsitekturnya yang khas.
Kemudian arsitektur modern berkembang lebih jauh lagi dipelopori oleh para arsitek generasi berikutnya, terutama yang pernah menjadi murid dari tokoh-tokoh arsitektur modern pada masa sebelumnya. Teknologi konstruksi, bahan bangunan dan kebutuhan akan fasilitas ruang yang secara kualitatif dan kuantitatif semakin meningkat membuat perkembangan arsi-tektur modern semakin kompleks.

Tokoh-tokoh Arsitektur Modern dan Karya-karyanya ( > 1940 )

Le Corbusier
  • Notre-Dame-du-Haut Ronchamp (1950-1954)
Eksterior Roschamp









Eksterior Ronchamp, berbentuk telapak tangan menadah ( sikap berdoa ).
Interior Ronchamp.













Interior Ronchamp, permainan cahaya dari lubang2 jendela, terkesan puitis.
Arsitekturnya cukup controversial, lepas bebas dari bentuk biasa gereja dan kapel yang pernah ada. Dinding-dindingnya tidak ada yang lurus dan tegak seperti pada lazimnya bangunan pada umumnya, semuanya merupakan komposisi dari sinding meliuk-liuk berdenah kurva. Din-ding sangat tebal ini diberi jendela besar kecil disusun bebas dalam komposisi abstrak. Jendela-jendela dihias dengan kaca berwarna dari lukisan abstrak bertema lukisan religius Katolik. Atatp terbuat dari beton bertulang exposed, melengkung berwarna gelap kontras dengan warna dinding-nya yang putih. Ruang dalam terbentuk oleh atap, lubang-lubang jendela dalam dinding tebal tidak sejajar satu dengan yang lainnya merupakan bagian dari sistem akustik yang sangat baik.
Frank Llyod Wright
  • Guggenheim Museum di New York (1942-1957)
Museum Gugenheim, Karya Frank Lloyd Wright













Museum Guggenheim, karya Frank Lloyd Wright
Menerapkan konsep “arsitektur organik”, dimana ruang dan bentuk terpadu. Potongan dan pandangan dari luar secara bersamaan menyatu secara meyakinkan dalam bentuk tiga dimensional dan ruang, diwujudkan dalam konstruksi beton spiral. Pada puncak spiral terdapat kubah kaca yang menerangi semua ruangan secara alami. Terdiri dari dua unit, yang berdiri di atas “landasan” yang denahnya juga kurva mengikuti bentuk di atasnya.
Ludwig Mies van der Rohe
  • Rumah tinggal Edith Farnsworth, Plano, Illinois, 1946-1951
  • Crown Hall, Illinois Institute of Technology, 1950-1956.
Hugo Alfar Henrik Aalto (=Alvar Aalto)
Mempunyai bentuk yang aneh tidak seperti bangunan pada umumnya, mengacu pada fungsi dan kebutuhan ruang sesuai dengan kegiatannya. Kontras dalam bentuk dan warna yang menjadi cirri arsitektur modern. Menampilkan kompleks atau unit bangunan yang indah dan menarik.
Pier Luigi Nervi
  • Palazetto dello Sport, Rome, 1956-1957
Merupakan istana olahraga yang dirancang dengan struktur dan teknologi yang canggih. Kolom-kolom berbentuk V menyangga sebuah kubah. Unsur-unsur tersebut sebagian dibuat di pabrik. Menggunakan sistem struktur space-frame. Unsur-unsur atau bagian-bagian dari struktur menyatu, baik dari luar maupun dari dalam membentuk jaringan garis-garis geometris simetris teratur, merata menjadi bagian dari dekorasi.
Louis I. Kahn
  • Yale University Art Gallery, New Haven, 1951-1953
Yale University













Yale University
University of Pennsylvania, Philladelphia, 1958-1960
Philip Johnson
Robert Wiley House, new Cannaan, Connecticut
Menggunakan rangka baja penuh sebagai dinding menyatu dengan pintu dan jendela. Rumah ini berdiri diatas lantai bawahnya, dan sebagian atap lantai bawah yang datar dijadikan teras.
Paul Rudolph
  • Art and Architecture Building, Yale University, New Haven, Connecticut, 1962-1963
  • Crawford Manor Aparment 1962-1966, New Haven, Connecticut
Ieoh Ming Pei
  • Mile Hight Center, Denver, Colorado, 1952-1956
  • Kips Bay Plaza, New York, 1957-1962
Kevin Roche
  • College Life Insurance Building, Indiana, 1969
Berbentuk unik, asli, dan otentik. Secara geometris tidak sepenuhnya berbentuk pyramid tetapi gedung ini sering disebut sliced glass pyramids. Terdiri dari 3 unit berbentuk sama satu dengan yang lain bergandengan, berbentuk pyramid terpancung di atas dan terpotong di sisi sehingga salah satu sisinya tegak massif. Berdinding luar kaca, memiliki struktur inti atau core.
Eero Saarinen
  • General Motors Buildings, Detroit, USA, 1951
Interior Bandara TWA









Interior bandara TWA

T. W. A. Kennedy Airport, New York, 1962
Kenzo Tange
Oversea-Chinese Banking Corporation, Singapore, 1976
Tokyo National Gymnasium, Tokyo, 1961-1964

Be the first to like this post.
Ditulis oleh Savitri
10 Juli 2009 pada 18:59
Ditulis dalam arsitektur
Dikaitkatakan dengan internasional

0 komentar:

Copyright © 2012 PENA SKETSA.